"Semoga Bermanfaat"

Kamis, 06 September 2012

Perbedaan Pengaruh VS Hubungan



berawal dari pertanyaan temen beberapa waktu yang lalu’
Apa Bedanya Pengaruh dengan Hubungan???
sebenernya aku dah pernah nanya pertanyaan yang serupa pada temen yang lain, tapi
karena salah satu kelemahan manusia adalah pelupa’
akhirnya aku coba nyari di mbah google’
Perbedaan hubungan dan pengaruh, dan aku nemuin beberapa artikel yang buat aku dan temenku jadi PLONg.>>> dan DonGGG..
beda Pengaruh VS Hubungan’

langsung saja cekidot.....


Hubungan tidak tidak menekankan aspek arah hubungan
Pengaruh: suatu hubungan yang sudah mempunyai pengaruh
Ketika kita menggunakan terminologi hubungan (correlation), kita  belum mengetahui mana independent variable (IV) dan mana  dependent variable (DV). Jadi kita hanya ingin menguji secara  empiris hubungan kedua variabel atau lebih (Correlation analysis).
Ini dapat kita uji dengan menggunakan bivariate correlation.
Namun disaat kita menggunakan terminologi pengaruh (impact or  influence), disaat itu kita sudah memberikan justifikasi bahwa  independent varible (kecerdasan emosi) berpengaruh terhadap  dependent variable (kinerja)
Hubungan teknik korelasià
Pengaruh  teàknik regresi
Hubungan antara sendok dengan manisnya teh
Pengaruh jumlah gula dengan manisnya teh

artikel ini aku copas dari http://www.b0chun.com/:

Udah sering banget kayanya aku menerangkan tentang hal ini, tetapi mengapa masih banyak juga yang bertanya apa bedanya pengaruh dan hubungan?! Mereka yang sotoy biasanya menjawab: Oh, pengaruh itu satu arah, kalo hubungan dua arah. Teruz, so what gitu loh?! Kayanya hampir semua mahasiswa yang mau sidang tahu deh tentang hal ini, tetapi sayangnya kebanyakan dari mereka hanya sekedar tahu saja tetapi tidak mengerti. Apanya sich yang searah dan dua arah?! Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak percakapan berikut:
Si monyet: “Chun, tau ga apa bedanya teh tawar sama teh manis?!”
Aku: “Yach jelas lah teh manis itu dikasih gula, kalo teh tawar ngga.”
Si monyet: “Salah, Chun!!! Kalo teh manis ada sendoknya, kalo teh tawar ngga!!!”
Dasar monyet!!! Orang jawab serius, dia malah maen-maen. Tapi, kalo dipikir-pikir bener juga sich. Sebenernya penyebab teh itu bisa menjadi manis adalah gulanya. Semakin banyak kita memasukkan gula, maka semakin manislah rasa teh itu. Gula menjadi variabel X (sebab: masalah) dan rasa manis menjadi variabel Y (akibat: gejala). Inilah yang dinamakan PENGARUH: (X) berpengaruh terhadap (Y) >>> sebab akibatnya jelas dan berlaku hanya 1 arah saja >>> banyaknya gula berpengaruh terhadap tingkat kemanisan, (X) berpengaruh terhadap (Y), tetapi tidak dapat dibalik menjadi tingkat kemanisan berpengaruh terhadap banyaknya gula, (Y) berpengaruh terhadap (X).
Selain itu juga ternyata teh manis dan teh tawar berhubungan dengan ada atau tidaknya sendok yang menyertai gelasnya. Jika kita pergi ke restoran dan membeli teh manis, kemungkinan ada sendoknya. Dan sebaliknya, ketika kita menjumpai minuman teh bersendok, kemungkinan besar rasa teh itu manis >>> hubungan bersifat 2 arah: (X) berhubungan dengan (Y) dan (Y) juga berhubungan dengan (X).
Segala sesuatu yang berpengaruh pasti memiliki hubungan, tetapi segala sesuatu yang memiliki hubungan belum tentu memiliki pengaruh. Banyaknya gula BERPENGARUH terhadap tingkat kemanisan, tetapi tingkat kemanisan TIDAK BERPENGARUH terhadap banyaknya gula. Jika ada teh manis, KEMUNGKINAN teh tersebut mengandung gula. Dan tentu saja jika ada teh yang mengandung gula, KEMUNGKINAN rasanya manis. Manis atau tidaknya teh juga BERHUBUNGAN dengan ada atau tidaknya sendok. Jika ada teh manis, maka KEMUNGKINAN di gelasnya ada sendok, tetapi manis atau tidaknya teh TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI banyaknya sendok.
Untuk menghitung pengaruh, umumnya kita menggunakan regresi dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + bX. Jika Y = 2 + 0,1X, maka setiap kenaikan 1 X akan menaikkan Y sebesar 0,1 >>> X berpengaruh terhadap Y >>> Y = gejala dan X = masalah >>> Jika tidak menginginkan adanya gejala tertentu, maka kita dapat menghilangkan/mengurangi X!!! Tetapi dengan meningkatkan kinerja Y, belum tentu akan berpengaruh pada peningkatan kinerja X, karena sekali lagi: PENGARUH SIFATNYA 1 ARAH SAJA!!!
Berbeda dengan hubungan yang menggunakan korelasi, di sini kita hanya melihat sejauh mana atau seberapa besar hubungan antar variabelnya, tanpa melihat urutan sebab akibatnya. Anggap saja antara teh manis dan sendok memiliki koefisien korelasi r = 0.9. Hal ini berarti bahwa jika kita menemukan gelas teh dengan sendok, ada kemungkinan sebesar 90% bahwa teh tersebut merupakan teh manis. Atau, jika kita menemukan teh manis, maka ada kemungkinan sebesar 90% bahwa di gelas teh tersebut kita akan menemukan sendok.
Umumnya, dalam setiap penelitian dengan judul PENGARUH, si penulis juga tetap akan melihat seberapa besar korelasinya (melihat besarnya hubungan), tetapi dalam penelitian yang berjudul HUBUNGAN, umumnya tidak akan ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan besarnya pengaruh. So, kalo ada yang nanya apa bedanya hubungan dan pengaruh, jangan bingung lagi yach. Ingat saja tentang bedanya teh manis dan teh tawar. **nikmatnya menulis blog ditemani segelas teh manis hangat**
^_^V
CATATAN
[1] PENGARUH biasanya digunakan untuk menghubungkan antara USAHA yang dilakukan oleh perusahaan dengan HASIL yang diperoleh oleh perusahaan, contoh: pengaruh antara gencarnya iklan (usaha) dengan awareness konsumen (hasil), pengaruh antara diskon (usaha) dengan niat beli konsumen (hasil), pengaruh antara kompensasi/gaji (usaha) dengan kinerja karyawan (hasil), dsb.
[2] HUBUNGAN digunakan untuk menghubungkan antara HASIL dengan HASIL, misalnya: hubungan antara kepuasan konsumen (hasil) dengan loyalitas konsumen (hasil), dsb.


Semoga Bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar