"Semoga Bermanfaat"

Senin, 25 Juni 2012

Pasar Dibongkar, Sumur Tua Dipertahankan

KEBUMEN  - Bangunan di Pasar Tumenggungan Kebumen kini telah rata dengan tanah. Satu-satunya bangunan yang masih dipertahankan yakni sumur tua karena ada kaitannya dengan sejarah Kabupaten Kebumen.
Sumur tua di Pasar Tumenggungan dipercaya ada sejak munculnya pasar itu pada masa Pangeran Bumidirja. Pangeran dari Mataram yang menamakan dirinya Ki Bumi. Nama yang menjadi awal mula munculnya nama Kebumen.
Sumur tersebut juga memiliki keunikan karena tidak pernah kering sepanjang tahun. Bahkan sebagian masyarakat mengkeramatkannya dengan memberi sesaji. Pada waktu-waktu tertentu, ada pula yang datang untuk ngalap berkah. Selain itu setiap bulan Sura, ada tanggapan seni tradisional eblek.
"Sumur itu dipertahankan semata-mata karena bersejarah. Nantinya, daerah sekitar sumur menjadi ruang terbuka hijau," tegas Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Kebumen, Sigit Basuki.
Kearifan lokal dalam pembangunan pasar tradisional di Kabupaten Kebumen, juga ditunjukan terhadap keberadaan sumur tua di Pasar Tlogopragoto Mirit. Menurut Sigit, desain pembangunan pasar tersebut mempertahankan kepercayaan masyarakat setempat bahwa sumur dan pintu gerbang pasar harus lurus tanpa terhalang bangunan.
Tahun ini Pemkab Kebumen sekaligus membangun 5 pasar tradisional, yakni Pasar Tumenggungan, Pasar Tlogopragoto, Pasar Prembun, Pasar Karanganyar, dan Pasar Jatisari Kebumen.
APBD II Kabupaten Kebumen membiayai pembangunan Pasar Tumenggungan yang menelan anggaran Rp 52,5 miliar dan Rp 4,6 miliar untuk Pasar Tlogopragoto.
Sedangkan Pasar Prembun yang menelan anggaran Rp 5,5 miliar, Pasar Karanganyar Rp 10,5 miliar, dan Pasar Jatisari Rp 3,5 miliar, dibiayai dari dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan. (Suk)


sumber (KRjogja.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar