berawal dari pertanyaan temen beberapa waktu yang lalu’
Apa Bedanya Pengaruh dengan Hubungan???
sebenernya aku dah pernah nanya pertanyaan yang serupa pada temen yang lain, tapi
karena salah satu kelemahan manusia adalah pelupa’
akhirnya aku coba nyari di mbah google’
Perbedaan hubungan dan pengaruh, dan aku nemuin beberapa artikel yang buat aku dan temenku jadi PLONg.>>> dan DonGGG..
langsung saja cekidot.....
◦
Hubungan tidak tidak menekankan aspek arah hubungan
◦
Pengaruh: suatu hubungan yang sudah mempunyai pengaruh
◦
Ketika kita menggunakan terminologi hubungan (correlation), kita belum mengetahui mana independent variable
(IV) dan mana dependent variable (DV).
Jadi kita hanya ingin menguji secara empiris
hubungan kedua variabel atau lebih (Correlation analysis).
Ini dapat kita uji dengan
menggunakan bivariate correlation.
◦
Namun disaat kita menggunakan terminologi pengaruh (impact or influence), disaat itu kita sudah memberikan
justifikasi bahwa independent varible
(kecerdasan emosi) berpengaruh terhadap dependent
variable (kinerja)
◦
Hubungan teknik korelasià
◦
Pengaruh teàknik regresi
◦
Hubungan antara sendok dengan manisnya teh
◦
Pengaruh jumlah gula dengan manisnya teh
artikel ini aku copas dari http://www.b0chun.com/:
Udah
sering banget kayanya aku menerangkan tentang hal ini, tetapi mengapa masih
banyak juga yang bertanya apa bedanya pengaruh dan hubungan?! Mereka yang sotoy
biasanya menjawab: Oh, pengaruh itu satu arah, kalo hubungan dua arah. Teruz,
so what gitu loh?! Kayanya hampir semua mahasiswa yang mau sidang tahu deh
tentang hal ini, tetapi sayangnya kebanyakan dari mereka hanya sekedar tahu
saja tetapi tidak mengerti. Apanya sich yang searah dan dua arah?! Untuk lebih
jelasnya, marilah kita simak percakapan berikut:
Si monyet: “Chun, tau ga apa bedanya
teh tawar sama teh manis?!”
Aku: “Yach jelas lah teh manis itu
dikasih gula, kalo teh tawar ngga.”
Si monyet: “Salah, Chun!!! Kalo teh
manis ada sendoknya, kalo teh tawar ngga!!!”
Dasar
monyet!!! Orang jawab serius, dia malah maen-maen. Tapi, kalo dipikir-pikir
bener juga sich. Sebenernya penyebab teh itu bisa menjadi manis adalah gulanya.
Semakin banyak kita memasukkan gula, maka semakin manislah rasa teh itu. Gula
menjadi variabel X (sebab: masalah) dan rasa manis menjadi variabel Y (akibat:
gejala). Inilah yang dinamakan PENGARUH: (X) berpengaruh terhadap (Y)
>>> sebab akibatnya jelas dan berlaku hanya 1 arah saja >>>
banyaknya gula berpengaruh terhadap tingkat kemanisan, (X) berpengaruh terhadap
(Y), tetapi tidak dapat dibalik menjadi tingkat kemanisan berpengaruh terhadap
banyaknya gula, (Y) berpengaruh terhadap (X).
Selain
itu juga ternyata teh manis dan teh tawar berhubungan dengan ada atau tidaknya
sendok yang menyertai gelasnya. Jika kita pergi ke restoran dan membeli teh
manis, kemungkinan ada sendoknya. Dan sebaliknya, ketika kita menjumpai minuman
teh bersendok, kemungkinan besar rasa teh itu manis >>> hubungan bersifat
2 arah: (X) berhubungan dengan (Y) dan (Y) juga berhubungan dengan (X).
Segala
sesuatu yang berpengaruh pasti memiliki hubungan, tetapi segala sesuatu yang
memiliki hubungan belum tentu memiliki pengaruh. Banyaknya gula BERPENGARUH
terhadap tingkat kemanisan, tetapi tingkat kemanisan TIDAK BERPENGARUH terhadap
banyaknya gula. Jika ada teh manis, KEMUNGKINAN teh tersebut mengandung gula.
Dan tentu saja jika ada teh yang mengandung gula, KEMUNGKINAN rasanya manis.
Manis atau tidaknya teh juga BERHUBUNGAN dengan ada atau tidaknya sendok. Jika
ada teh manis, maka KEMUNGKINAN di gelasnya ada sendok, tetapi manis atau
tidaknya teh TIDAK DAPAT MEMPENGARUHI banyaknya sendok.
Untuk
menghitung pengaruh, umumnya kita menggunakan regresi dengan persamaan sebagai
berikut: Y = a + bX. Jika Y = 2 + 0,1X, maka setiap kenaikan 1 X akan menaikkan
Y sebesar 0,1 >>> X berpengaruh terhadap Y >>> Y = gejala dan
X = masalah >>> Jika tidak menginginkan adanya gejala tertentu, maka
kita dapat menghilangkan/mengurangi X!!! Tetapi dengan meningkatkan kinerja Y,
belum tentu akan berpengaruh pada peningkatan kinerja X, karena sekali lagi:
PENGARUH SIFATNYA 1 ARAH SAJA!!!
Berbeda
dengan hubungan yang menggunakan korelasi, di sini kita hanya melihat sejauh
mana atau seberapa besar hubungan antar variabelnya, tanpa melihat urutan sebab
akibatnya. Anggap saja antara teh manis dan sendok memiliki koefisien korelasi
r = 0.9. Hal ini berarti bahwa jika kita menemukan gelas teh dengan sendok, ada
kemungkinan sebesar 90% bahwa teh tersebut merupakan teh manis. Atau, jika kita
menemukan teh manis, maka ada kemungkinan sebesar 90% bahwa di gelas teh
tersebut kita akan menemukan sendok.
Umumnya,
dalam setiap penelitian dengan judul PENGARUH, si penulis juga tetap akan melihat
seberapa besar korelasinya (melihat besarnya hubungan), tetapi dalam penelitian
yang berjudul HUBUNGAN, umumnya tidak akan ditemukan hal-hal yang berkaitan
dengan besarnya pengaruh. So, kalo ada yang nanya apa bedanya hubungan dan
pengaruh, jangan bingung lagi yach. Ingat saja tentang bedanya teh manis dan
teh tawar. **nikmatnya menulis blog ditemani segelas teh manis hangat**
^_^V
CATATAN
[1] PENGARUH biasanya digunakan untuk
menghubungkan antara USAHA yang dilakukan oleh perusahaan dengan HASIL yang
diperoleh oleh perusahaan, contoh: pengaruh antara gencarnya iklan (usaha)
dengan awareness konsumen (hasil), pengaruh antara diskon (usaha) dengan niat
beli konsumen (hasil), pengaruh antara kompensasi/gaji (usaha) dengan kinerja
karyawan (hasil), dsb.
[2] HUBUNGAN digunakan untuk menghubungkan
antara HASIL dengan HASIL, misalnya: hubungan antara kepuasan konsumen (hasil)
dengan loyalitas konsumen (hasil), dsb.
sumber : http://www.b0chun.com/
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar